Wednesday, November 19, 2014

Kurangi Tuntutan ~ Perbanyak Karya

Gabungan kata diatas memang seharusnya menjadi pedoman yang terpatri dalam diri seorang Da’i. Kekakuan memahami dakwah akan membuat diri kita sendiri terjerumus dalam dakwah imajinatif yang hasilnya juga imajinatif atau dengan kata lain hanya sebatas berwacana , titik.
de
Dalam tahapan tuntutan memang sangat mengasyikkan.
Lihatlah demo-demo tuntutan terhadap sesuatu selalu ramai dihadiri oleh ribuan bahkan ratusan ribu pihak. Mereka menyuarakan unek2 yang ada dihati mereka, mereka mengumbar tudingan, tuduhan, tuntutan dan berbagai istilah lainya yang kerap dilakukan oleh anak kecil disaat keinginanya tidak terpenuhi.
Di sisi lain disaat tuntutan itu sendiri menuntut diri kita untuk berkarya, kita malah berebut diri untuk menjauh dari imbauan tersebut. Tidak sedikit dari kita semua menuntut sembako diturunkan kepada pihak lain, namun disaat pihak lain juga menuntut kepada kita apakah yang bisa kita lakukan. Apakah melempar tuntutan ke pihak lainya juga, sedhingga amalan keseharian kita hanya sebagai makelar tuntutan.
Apakah nilai – nilai dakwah hanya melahirkan generasi penuntut?
La…. sekali lagi tidak.
Nilai dakwah bahkan menuntut diri kita semua untuk memperbanyak kerja nyata dan mengikis habis benih2 tuntutan yang selama ini sering kita semai dalam diri kita. Nilai dakwah bukan melahirkan sosok penuduh atau pemblok up kesalahan pihak lain, namun jauh lebih dari itu semua. Nilai dakwah memberikan bukti nyata sebagai tauladan dan menjadi referensi karya nyata yang kelak menjadi rujukan pihak2 yang hampir saja menerima tuntutan kita.
Wallohu a’lam.

No comments:

Post a Comment